Friday, May 29, 2009

Pesimis


Dengan berat hati Aku harus bercerita.
Karena ada yang berteriak disini. Di dalam hati.
Teriakan ketidakpuasan. Kepesimisan.
Sehingga semua kembali terlihat realistis.
Seperti dulu. Tanpa mimpi. Tanpa harapan. Tanpa ambisi. Polos.
Dan aku menjadi merasa tak beruntung. Karena aku terlampau jauh bermimpi.
Kemudian terjun bebas di angkasa. Jatuh menggelapak di tanah. Sakit.
Selanjutnya aku tinggal menangis. Meratapi mimpi-mimpi yang sia.
Berdoa. Ya Allah semoga aku mempunyai jalan yang baik. Amin
Terlalu penat. Ketika aku harus berada di dalam jurang terbawah diantara orang-orang.
Dan ambisi makin tertawa melihat sisa-sisa kesombongan yang diselimuti bangkai semangat.
Mungkin aku terlalu sombong sehingga tak pernah berfikir gagal.
Gagal. Adalah kata yang terlalu keramat. Adalah sumber awal keputusasaan. Kepesimisan.
pesimis.Pesimis.pesimis. Dan aku tak berani terbang jauh lagi.

Sawangan
29 Mei 2009

Sumber gambar:http://tempe.files.wordpress.com/2007/11/tertimpa_tangga.jpg

Wednesday, May 27, 2009

Curious Case of Benjamin Button

Awalnya mau nonton Slumdog Milionair, tapi berhubung kaset DVDnya rusak beralih nonton film drama--sebenarnya lebih cocok dibilang roman-- arahan sutradara David Fincher ini.

Kisahnya diadaptasi dari sebuah buku karya F. Scott Fitzgerald (1920)--salah satu pengarang legendaris asal Minnesota, Amerika Serikat, yang pernah melahirkan karya-karya masterpiece macam The Great Gatsby (1925) atau The Last Tycoon (dipublikasikan 1941, setahun telah kematiannya)-www.beritabaru.com.

Cerita kisah Si Pembuat Jam buta yang trauma akan kematian anaknya dalam perang. Kemuadian Ia membuat jam dengan panah yang memutar terbalik sebagai bentuk rasa dukanya. Tapi kisah itu hanya sekedar prolog yang akan mengantarkan para penonton tentang maksud 'jam yang memutar ke belakang'.

Benjamin Button lahir tepat pada perayaan kemengan perang Amerika di New Orleans. Kemudian Ia 'dibuang' didepan sebuah panti jompo karena rupanya yang seperti kakek berumur 70 tahun. Queenie (Taraji P Henson), seorang pengasuh panti berkulit hitam menemukannya dan Dia adalah orang pertama yang sayang pada Benjamin, 'Anak ini tetap ciptaan Tuhan'.

Waktu bergulir. Dimulailah kesatiran dari kisah ini. Benjamin hanya bisa maju mundur dengan kursi rodanya sedangkan anak-anak lain seumurnya (umur anak-anak) bisa bermain bebas. Antara lucu tapi kasihan. Kadang Ia bertanya pada Queenie ketika Ia tidak diterima disuatu lingkungan,
'untuk apa aku dilahirkan mama?'
'semua orang punya maksud untuk dilahirkan. Tapi sampai saat ini Aku juga belum tahu maksud dariNya'
Benjamin semakin tumbuh. Tapi semakin umurnya menua makin muda lah rupanya.
Awal cerita memang penuh kisah-kisah satir seorang benjamin kecil. Namun pada tengah cerita film mulai agak terasa monoton--petualangan Benjamin menjelajahi lautan terkesan terlalu monoton karena cerita Ia dan 'para wanita' yang terlalu menonjol, mungkin agak tertolong dengan adanya kapten kapal. Tapi tenang saja. Di akhir cerita dibungkus dengan cukup baik. Benjamin yang semakin mengecil akhirnya di asuh oleh istrinya--atau mantan istrinya--Daisy (Cate Blanchett), akhirnya meninggal dalam bentuk bayi.

Cuma saran. Tapi film yang masuk dalam jejeran nominasi di Golden Globe ini memang bukan film 'iseng'. Jadi jika tak terlalu menyukai roman drama sebaiknya bawalah beberapa cemilan atau sesuatu pelepas bosan.
Genre: Roman Drama
Produksi: Warner Bros. Picture
Sutradara: David Fincher
Penulis: Eric Roth
Adaptasi: 'Curious Case of Benjamin Button'--F Scott Fitzgerald (1920)
Pemain: Brad Pitt, Cate Blanchett, Taraji P. Henson, Jared Harris, Tilda Swinton

Tuesday, May 26, 2009

Tertawa. Ha..Ha..Ha..


Kamu tau.
Dunia ini penuh ironi.
Kadang kita terpaksa tertawa satir agar terlihat bahagia.
Orang-orang tua itu tetap mengejar harta untuk tetap terlihat tegar.
Anak-anak yang sedang memilih hidup.
Dan orang-orang yang mempertahankan kebahagiaan.
Karena dunia ini semakin sempit.
Semakin menyesakan batin-batin yang punya hati (bahkan yang tak punya).

Sambil menatap hijaunya upacara Harkitnas. Di depanku berjajar tapak-tapak batu putih. Menuju tempat paling tenang di sekolah.


20 Mei 2009
Blok M, Jakarta

Sumber Gambar: http://penulismimpi.blog.friendster.com/

Wednesday, May 13, 2009

Indonesia


mmm... Tadinya mau dikasih judul The Uniqly Indonesian tapi itu slogan wisatanya Singapura jadi gak jadi dipake.

1) WOC adalah konfrensi laut dunia yang baru-baru ini diadakan untuk pertama kalinya di Manado, Sulawesi Utara. Konfrensi yang membicarakan tentang perlindungan terhadap laut dunia yang pusatkan pada Segitiga Karang (Coral Triangel) yang meliputi Indonesia, Malaysia, Philpina, Papua New Gunea, Kepulauan Salomon dan Timor Leste.

Beritanya:
Coral triangle (CT) atau segitiga terumbu karang dunia yang dipetakan mencakup Negara Indonesia, Malaysia, Philpina, Papua New Gunea, Kepulauan Salomon dan Timor Leste dengan luas terumbu karang 75 ribu kilometer persegi. Indonesia sendiri memiliki luas terumbu karang sekitar 51 ribu kilometer persegi yang menyumbang lebih dari 21persen luas terumbu karang dunia yang tentunya menyimpan potensi laut terbesar di dunia.Kawasan Coral Triangle juga dikenal sebagai "Amazone of the Sea", dan merupakan pusat keanekaraman dan kelimpahan kehidupan laut di planet bumi. Pada kawasan ini ditemukan lebih enam ratus jenis karang (lebih dari 75 persen jenis karang yang dikenal) serta memiliki 3 ribu jenis ikan. Kawasan ini juga menjadi bentangan hutan mangrove terluas di duniaSegitiga terumbu karang dunia, yang sebagian besar ada di wilayah Indonesia tersebut menjadi pusat perkembangbiakan dan pertumbuhan ikan tuna, paus, kerang-kerangan serta penyu dan organsme laut lainnya yang memberi manfaat bagi hampir seluruh Negara di dunia. (http://www.tribun-timur.com/)

Dan Indonesia dengan senang hati menjadi tuan rumah 'konfrensi untuk laut' pertama ini karena lokasi pelestarian laut dan karang ada di dalamnya, di Manado, Bunaken.

2) Di Venesia transportasi umumnya menggunakan perahu karena sebagian besar wilayah tersebut adalah air. Seperti Venesia, laut dan Indonesia adalah satu kesatuan yang kemudian muncullah mozaik (cieelah, bahasanya Andrea Hirata nih... hoho) kehidupan. Tidak terlihat kalau hanya di kota besar seperti Jakarta. Datanglah ke daerah-daerah luar pulau Jawa. Di Kalimantan laut benar-benar di jadikan sumber penghidupan. Bukan hanya sebagai jalur transportasi tapi juga wilayah dagang seperti di Balikpapan yang selalu meramaikan pagi dengan Pasar Terapungnya.

3) Pernah berfikir kalau jarang-jarang ada satu negara yang benar-benar berkedaulatan penuh terdiri dari pulau-pulau. Yap. Di Indonesia sangat sulit jika ingin jalan-jalan keluar Jawa. Selain transportasi, biaya juga menjadi kendala. Kalau tidak menggunakan transprtasi udara ya lewat laut. Bahkan kadang untuk memasuki suatu desa terpencil harus menggunakan pesawat lokal yang penumpang didalamnya harus banyak-banyak baca doa. Tapi disitulah letak adventurenya. Jarang-jarangkan ada paket wisata yang menawarkan Feel Of Adventure.

4) Tapi sayangnya Saya belum menemukan letak keunikan demografi (kependudukan) yang ada gregetnya untuk ditulis disini.

5) Lihat peta dunia. Tak sulit menemukan Indonesia didalamnya. Negara yang berbentuk memanjang sehingga menghabiskan seperempat khatulistiwa. Berada diantara Asia dan Australia. Jadi sebenarnya Indonesia adalah wilayah peralihan dunia barat dan dunia timur.

6) Faktanya lebih jauh terbang ke Papua daripada nyebrang ke Malaysia dan Singapura.

Kelilingi Indonesia. Karena banyak hal-hal kecil mungil yang kadang justru menjadi alasan mengapa Saya percaya Indonesia itu unik.

Sunday, May 10, 2009

Resensi: Janda Kembang

Sudah lama gak nonoton film Indonesia. Kemarin baru lagi nonton film Indonesia. Janda Kembang, itu pun karena ada embel-embel 'Hanung Bramantyo Production' jadi yaa bisa dijadikan suatu jaminan dari harga tiket yang lumayan menguras kantong pelajar, 25 ribu.

Selasih (Luna Maya) atau nantinya akan lebih dikenal dengan nama Asih, seorang wanita kota yang datang ke sebuah kampung untuk menghadiri pesta pernikahan sahabatnya. Sebenarnya tujuannya datang ke kampung itu Ia ingin menghindarkan diri dari permasalahan pelik yang melibatkan suaminya. Namun karena kecantikannya Ia di kontrak untuk menjadi penyanyi organ tunggal milik Dodi Rama (Ringgo Agus Rahman). Hal ini menyebabkan penyanyi asli yang tidak lain tidak bukan adalah istri dodirama sendiri, Yuli (Sarah Sechan) cemburu. Maka dimulailah skandal para ibu-ibu kampung untuk menjatuhkan nama baik Asih.

Latar tataran sunda jelas tergambar di film ini. Gaya Yuli yang suka ngomongin orang secara blak-blakan yang cenderung berlebihan. Acara kumpul-kumpul ibu-ibu. dan sebaginya (jadi inget kalau lagi mudik ke Garut).
Kisah dua anak laki-laki yang sedang puber, Raja (Rifat Sungkar) anak calon Kades dan Fadli (Esa Sigit) yang sangat terpukau dengan kecantikan Asih juga cukup menyegarkan suasana.

Tokoh Asih yang tak pernah bicara sepanjang film berlangsung memberikan keunikan tersendiri. Ia hanya bicara melalui nyanyian atau expresi (meskipun masih harus di greget lagi). Jadi kalau mau dibilang ini film semimusikal bisa saja. Yang jelas film ini bukan film komedi seperti yang sudah-sudah yang hanya mengandalkan gaya slapstik atau kebohaian wanita-wanita didalamnya yang justru membuat terlihat kampungan.


Genre: Drama Komedi
Produksi: Starvision
Sutradara: Lakonde
Penulis: Hilman Mutasi, Away Martianto
Pemain: Luna Maya, Sarah Sechan, Ringgo Agus Rahman, Rifat Sungkar, Esa Sigit, Edric Tjandra, Joe P. Project, Joshua Pandelaki